Minggu, 12 Juni 2022

Tentang Argya Febrian


 


Halo Semua perkenalkan nama saya adalah Muhamad Argya Febrian, biasa dipanggil Argya apabila di sekolah, dan dipanggil Brian jika dilingkungan rumah. Saat ini saya berusia 17 tahun dan mendukuki dibangku kelas 10 IPA, sekolah saya di Madrasah Aliyah negeri Sidoarjo. apabila viewers ingin mengetahui tempat saya tinggal, alamat saya adalah Purikalitengah Blok AH 12 RT 02 RW 09 TANGGULANGIN SIDOARJO. Game favorit saya adalah Genshin impact dan Mobile Legend, tetapi belakangan ini saya bosan bermain game

Apa Itu Jejak Mendaki?

 Halo viewers semua, Selamat datang di blogger kami yaitu Jejak Mendaki. Diblogger ini viewers dapat mengetahui tentang apasaja yang berkaitan dengan hal hal mendaki seperti gunung yang cocok untung pemula, HTM setiap gunung, berita terkait dengan gunung bahkan filosofi gunung itu. Selain itu disini kamu juga memberikan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan kecelakaan digunung, karna itu adalah hal yang sangat penting bagi setiap para pendaki gunung seperti saya

Ratusan Seniman Ikuti Festival Eksotika Bromo 2022, Yuk Nikmati Keindahan Sang 'Gunung Suci'

 FESTIVAL Eksotika Bromo bertema 'Ruwat Rawat Segoro Gunung' yang digelar di lautan pasir Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur akan melibatkan ratusan seniman pada 11-12 Juni 2022.


"Kegiatan rutin jelang Yadnya Kasada warga Tengger itu akan dimeriahkan oleh sekitar 700 orang personel terdiri atas penari profesional, penyanyi, musisi serta sastrawan," kata Afifa Prasetya dari JatiSwara Indonesia yang menaungi Eksotika Bromo 2022, mengutip ANTARA.

Menurutnya, ratusan seniman tersebut akan bersatu padu memeriahkan Eksotika Bromo 2022 di lautan pasir kaki Gunung Bromo yang berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.


"Alhamdulillah untuk persiapan Eksotika Bromo 2022 sudah mencapai 80 persen. Untuk pertunjukannya kami akan mengangkat kekayaan alam nusantara beserta budaya dan keseniannya, serta keindahan Bromo beserta alamnya dan budayanya," tuturnya.

Ia mengatakan, pihaknya sengaja mengangkat tiga tema sekaligus berupa 'Ruwat Rawat Segoro Gunung' dalam Eksotika Bromo 2022 karena selesai pandemi Covid-19 banyak elemen yang harus diruwat.


"Apalagi kami akan berkecimpung di lautan pasir Gunung Bromo. Jadi kami juga meruwat diri sendiri dan meruwat gunung, tetapi tidak hanya meruwat saja, namun juga merawatnya," katanya.


Menurutnya sebenarnya gunung berjuluk 'Gunung Suci' itu tanpa dipromosikan saja sudah terkenal ke seluruh dunia, tetapi bicara Bromo selama ini tidak ada Tengger di belakangnya dan yang dieksplorasi hanya alamnya saja, tidak dengan budaya dan kesenian warga Tenggernya.

Pendakian Gunung Welirang-Arjuni Dibuka

 Pasuruan - Pendakian Gunung Arjuno-Welirang kembali dibuka pada Minggu 6 Maret 2022 setelah ditutup sejak Oktober 2021. Pihak Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo berpesan agar para pendaki menjaga kebersihan gunung.

"Kami minta para pendaki ikut menjaga kebersihan gunung. Bawa kembali turun sampah. Jangan tinggalkan sampah di gunung," kata Kepala Tahura Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi 

Menurut Wahyudi, kawasan gunung ini bersih dari sampah selama pendakian ditutup. Pihaknya juga rutin membersihkan dan pemulihan ekosistem di sana.

"Kawasan gunung saat ini bersih dari sampah karena lama ditutup. Selama tutup, juga terjadi pemulihan ekosistem," kata Wahyudi


Lama pendakian Gunung Argopuro

 Gunung Argopuro merupakan bagian dari pegunungan Hyang (Suaka Marga Satwa Dataran Tinggi Hyang) yang dikenal sebagai gunung dengan trek pendakian terpanjang di Pulau Jawa.


Gunung ini berada di lima kabupaten, yakni Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang dan Probolinggo.


Gunung yang berada di antara dua gunung populer, Gunung Semeru dan Gunung Raung ini memiliki trek sepanjang 40 kilometer.


Estimasi pendakian Gunung Argopuro membutuh waktu kurang lebih 3-5 hari

HTM Gunung Pundak


GUNUNG PUNDAK Tiket, Jalur Pendakian & Daya Tarik - Juni 2022

Ratih tgl. 13 Maret 2022

Gunung PundakHarga Tiket Masuk: Rp11.000 - Rp16.000Jam Buka: 24 JamNo Telp: -Alamat: -, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia, -


Gunung Pundak Mojokerto bisa menjadi pilihan bagi pendaki pemula atau keluarga. Karena gunungnya yang tidak terlalu tinggi. Ditambah dengan medan yang jalurnya juga tidak terlalu sulit.


Meskipun tidak tinggi, wisatawan masih bisa menikmati sensasi mendaki yang mengesankan. Jalurnya memang mudah namun cukup menantang. Dengan estimasi trekking hingga puncak hanya sekitar 2,5 jam. Jika memulai perjalanan siang hari maka wisatawan bisa sampai di puncak sore atau malam hari.


Harga Tiket Masuk Gunung Pundak Mojokerto

Untuk menikmati objek wisata ini perlu membayar tarif pendakian. Dan tentunya tarif ini masih sangat terjangkau. Selain itu, wisatawan juga harus membayar tarif parkir sesuai kendaraan. Sebelum masuk, jangan lupa mengisi buku tamu dan formulir rencana pendakian.



Harga Tiket Masuk

Tiket Karcis Pendaki Nusantara Senin – Jumat Rp11.000

Tiket Karcis Pendaki Nusantara Sabtu – Minggu Rp16.000

Tiket Karcis Pendaki Mancanegara Rp201.000

Tarif Parkir

Motor Rp3.000

Mobil Rp5.000

Kawah Ijen Primadona wisata Jawa Timur

 jadi primadona wisata di Jawa Timur. Keindahan serta keunikan dari sumber daya alam belerangnya mampu mencuri perhatian karena masih diolah dengan cara tradisional.


Pemandangan blue fire yang hanya bisa dinikmati di momen tertentu bisa membuat pengunjungnya melongo dan terhenyak. Kamu tidak akan dibuat menyesal ketika menapaki salah satu kawah danau terbesar di dunia berdiameter 1 km yang terletak di 2.400 mdpl tersebut.


Berlokasi di Cagar Alam Taman Wisata Ijen tepatnya di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pemandangannya bakal memukai dengan adanya dinding kaldera yang menjulang hingga 500 meter. Dari dinding tersebut para pengunjung bisa menikmati keindahan kawah yang mengepulkan asap belerang.

View Mt. Prau menjadi Tujuan wisatawan

 Pendakian Gunung Prau beberapa tahun belakangan menjadi favorit pendaki muda. Biasanya, jalur pendakian Gunung Prau selalu ramai pendaki pada akhir pekan.


Bagi kamu yang masih bingung memilih jalur pendakian yang pas untuk mencapai puncak gunung berketinggian 2.565 mdpl ini, salah satu jalur yaitu via Igirmranak bisa menjadi rekomendasi alternatif.


Alasannya, jalur ini masih sepi pendaki dan memiliki pemandangan Gunung Sindoro sepanjang pendakian. 

Hal tersebut diceritakan oleh seorang pendaki bernama Adi Permana. Ia sudah merasakan langsung pendakian Gunung Prau via Igirmranak bersama 20 orang lainnya.


"Semua pemandangan selama perjalanannya itu adalah view Gunung Sindoro. Jadi dari awal basecamp sampai ke Pos 2 menuju Pos 3 itu pemandangan Gunung Sindoro," ucap Adi ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/9/2020).


Rasa kagumnya akan keindahan pemandangan selama mendaki Gunung Prau via Igirmranak itu pun dituangkan melalui blog adipermana.com.


Menurut dia, pemandangan seperti ini mungkin yang menjadi daya tarik Igirmranak dari basecamp lainnya.

Sejarah letusan Semeru

Pada Sabtu sore (4/12), Gunung Semeru yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur mengalami guguran awan panas. Material vulkanik yang terpantau pada pukul 15.20 WIB ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.


Catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan. 


Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960. Tak berhenti sampai di sini, Gunung Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang melanjutkan aktivitas vulkaniknya. Seperti pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar. Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu sawah, jembatan dan rumah warga rusak. Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978 – 1989.


PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008. Pada tahun 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter. 


Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru. Sedangkan karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3 – 4 kali setiap jam. Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawan dan lidah lava baru. 


Saat ini Gunung Semeru berada pada status level II atau ‘waspada’ dengan rekomendasi sebagai berikut.


Pertama, masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.


Kedua, masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.


Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.


Keempat, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.


Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi.



Pendakian Gunung Arjuno

   


-Memiliki ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Raung. Gunung ini memiliki 4 jalur pendakian yaitu Lawang, Purwosari, Tretes dan Batu.




Bagi sebagian pendaki, Gunung Arjuno dikenal dengan trek yang cukup melelahkan. Terlebih jika melalui jalur pendakian via Tretes yang terkenal dengan tanjakan Asu. Nah, bagi kalian yang tertarik untuk mencoba Tanjakan Asu, berikut ini rangkum estimasi waktu untuk mendaki ke Gunung Arjuno via Tretes seperti dikutip dari Instagram @dewiaps17 yang belum lama ini melakukan perjalanan ke Gunung yang masuk ke dalam kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Untuk estimasi waktu perjalanan dari Basecamp menuju ke Puncak ditempuh kurang lebih 12 jam perjalanan, dengan rincian sebagai berikut:




– Pos perijinan ke basecamp ditempuh kurang lebih 30-45 menit.


– Basecamp – Kop Kopan ditempuh selama 2,5 – 3 jam.


– Kop kopan – Pondokan ditempuh dengan waktu 4,5 jam.


– Pondokan – Lembah Kidang 2 ditempuh selama 40 menit.


– Lembah kidang 2 – Puncak ogal agil ditempuh 4 jam.




Adapun estimasi waktu tempuh ini bisa beragam, tergantung kondisi fisik dan mental kalian selama dalam pendakian. Sementara untuk sumber air di gunung ini ada di 3 titik yaitu Kop Kopan, Pondokan dan Lembah Kidang 2.